4 LANGKAH MENJADI GURU KREATIF DAN INTELEKTUAL
Ditulis AYUNDARI
Guru Sekolah Dasar Negeri
Jatiguwi 02
Kecamatan Sumberpucung
Kabupaten Malang
Kali
ini saya akan mencoba menuliskan tentang kondisi yang membuat seorang guru bisa
dan mampu menjadi kreatif dan
intelektual , tanpa harus menggunakan metode-metode pembelajaran yang terbaru
,, tetapi berdasarkan kreatifitas yang berasal dari hati dan rasio sederhana tanpa harus terpancang pada
teori-teori yang susah untuk dicernah ....
Ada
4 cara menjadikan seorang guru kreatif
1. Ciptakan
susasana kelas yang aman dan nyaman secara emosional dan intelektual
Terkdang siswa punya banyak pertanyaan dibenaknya,
tetapi ada semacam perasaan malu dan takut, dikira bodoh jika melontarkan
pertanyaan. Sebagai guru, kerja keras kita salah satunya adalam menciptakan
kelas yang memberik keamanan secara emosional bagi siswa. Memang agar menjadi
siswa yang percaya diri mereka perlu mengambil resiko, tetapi di lingkungan
yang tidak mendukung kenyamanan secara emosional, siswa akan berpikir 1000 kali
untuk mau bertanya dan berpendapat.
Anda juga bisa membuat peraturan kelas yang isinya
antara lain ‘Tidak boleh merendahkan atau meremehkan pendapat orang lain’
Jangan lupa anda juga memberi contoh dahulu kepada siswa untuk mengucapkan
terima kasih dan menhargai untuk setiap pertanyaan, atau pendapat dari siswa
anda. Jika ini terjadi dikelas anda dijamin kelas akan berubah menjadi kelas
yang setiap individu didalamnya salaing mendukung dan mudah untuk berkolaborasi
dalam berpengetahuan.
Tidak hanya sampai disitu saja, kelas yang membuat
guru menjadi guru kreatif semestinya juga aman secara intelektual. Siswa bisa
mandiri dan mengerti dimana letak alat tulis, dikarenakan semua hal dikelas
sudah disiapkan dengan rapi dan
terorganisir. Siswa tahu apa yang harus dikerjakan dikarenakan intruksi penugasan yang jelas oleh guru. Tidak
hanya jelas tetapi juga menantang dengan demikian siswa bisa mengekpresikan
kemampuannya dalam mengerjakan tugas yang guru berikan.
2. Ukur dengan
hati, seberapa besar keterlibatan siswa dalam tugas yang anda berikan.
Saya jadi ingat sebuah pertanyaan yang bersifat
reflektif mengenai cara kita mengajar dan membelajarkan siswa. Pertanyaan nya
begini “Jika saya adalah murid saya sekarang, seberapa senang saya diajar oleh
guru seperti saya? “
Seorang guru yang ahli mampu menciptakan suasana kelas
yang aktif dalam pembelajaran di kelas yang diajarnya dalam presentasi
keterlibatan yang penuh alias 100 persen. Artinya, misalkan seorang guru
mengajar selama 40 menit, maka selama 40 menit itu pulalah, siswa belajar
dengan aktif dan terlibat penuh dalam pembelajaran.
Tentu tidak dalam semalam semua guru bisa 100 persen menciptakan kelas yang aktif. Namun
membutuhkan latihan dan latihan. Tetapi jalan kesana akan lebih cepat
apabila kita mau jujur bertanya pada
diri sendiri “Seberapa besar siswa aktif atau terlibat penuh dalam pembelajaran
yang saya lakukan?”.
3. Sisa waktu
terakhir yang menentukan
Jadikan menit
terakhir pembelajaran anda untuk merangkum, berbagi atau berefleksi mengenai
hal yang siswa sudah lakukan selama pembelajaran.
Bagilah menjadi dua pertanyaan besar, misalnya bagian
mana yang paling berat dilakukan dan susah dimengerti. Pertanyaan selanjutnya,
pengetahuan baru apa yang kamu dapatkan hari ini? Dengan demikian membuat siswa
berdialog dengan dirinya sendiri mengenai proses belajar yang telah
dilakukannya.
4. Ciptakan
budaya menjelaskan, bukan budaya asal menjawab dengan betul.
Ciri-ciri sebuah pertanyaan yang baik adalah
pertanyaannya hanya satu tetapi mempunyai jawaban yang banyak. Bandingkan
dengan jenis pertanyaan yang hanya mempunyai satu jawaban. Hal yang terjadi
siswa akan berlomba menjawab dengan benar dengan segala cara. Termasuk
mencontek misalnya.
Sebagai guru budayakan pola perdebatan atau percakapan
akademis di kelas kita. Saat mendengarkan rekan mereka berbicara dan
berargumen, mereka akan belajar memilih dan membandingkan pendekatan atau cara
yang orang lain lakukan untuk menjawab sebuah masalah yang guru berikan.
Sebagai guru saat memberikan soal berikanlah siswa
beberapa peluang kemungkinandalam menjawab sebuah soal. Misalnya soal yang
bapak berikan ini punya tiga alternative, bisa kah kamu menemukan ketiga-tiganya?
Apabila dari ke 4 langkah itu bisa kita lakukan , maka dapatlah kita
menilai apakah tugas kita sebagai seorang guru dapat disebut kreatif dan
intelektual. Karena setiap langkah dan tindakan kita untuk memaksimalkan tugas
dan kewajiban sebagai seorang guru haruslah selalu kita nilai mulai diri sendiri. Dan hasil kemampuan dan
perubahan sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki siswa.
SEMOGA BERMANFAAT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar