Senin, 24 Maret 2014

guru menulis



Membangun Karakter Guru Yang Dicintai Anak-Anak
Oleh : Ninik Ayundari
https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/t1.0-9/1173757_677209542290641_1339392130_n.jpgGuru SD Negeri Senggreng 06 Sumberpucung










Karakter dan sikap seorang guru terhadap muridnya merupakan bagian penting dalam menunjang keberhasilan mendidik murid-muridnya.  Seringkali kita bertanya apakah kita sudah  menjadi guru yang baik? Bagaimana dan apa yang harus kita lakukan agar menjadi guru yang baik?
Sudah seharusnya kita menyadari dan menanamkan pada diri sendiri, bahwa sebenarnya guru bukanlah sekadar pekerjaan, tetapi sebuah profesi.  Namun pada kenyataannya tak jarang kita bertindak  yang tidak sesuai dengan profesinya sebagai guru.  Sering di media massa diberitakan sikap guru yang tidak wajar terhadap muridnya bahkan cenderung sadis.  Memang dilema seorang guru yang di sisi lain harus tetap menunjukkan sikap profesional, tegas dan berwibawa, namun juga diharapkan sikap guru lembut, telaten dan sabar. 
Pada saat ini  guru yang baik seolah-olah sosok yang selalu diuji para administrator pendidikan, pemerintah atau pakar pendidikan berprestasi.  Sebenarnya masyarakat dalam hal ini orang tua bahkan media juga memiliki harapan-harapan mereka masing-masing. Akan tetapi, jarang  anak-anak sebagai penerima layanan pendidikan, ditanya apa pendapat mereka mengenai hal ini.  Pada kenyataannya, anak-anak inilah yang merupakan alasan munculnya sosok profesi guru berprestasi dan melalui mereka pulalah profesi ini seharusnyamendapat nilai yang berharga .
Menjadi guru adalah sebuah seni.  Menjadi guru yang baik itu melibatkan panggilan, kemampuan intelektual dan penguasaan materi, karakter, talenta dan kemampuan berkomunikasi.  Namun dari semua itu, yang terpenting adalah karakter.  
Seorang guru bisa diibaratkan sebagai seorang gembala.  Ia tak hanya sekadar mengenal nama murid-muridnya saja, namun lebih dari itu guru mengenal kepribadian dan latar belakang mereka dengan sangat baik. 
Dengan demikian guru yang baik berarti sangat menyadari perbedaan antar anak-anak, beragamnya cara mereka belajar, dan paham metode dalam menghadapi perbedaan itu untuk mendorong siswa mampu belajar.  Anak-anak yang belajar dengan guru semacam itu tentu saja tidak perlu lagi mengeluarkan uang tambahan untuk mengikuti les sepulang sekolah.
Tak hanya itu, selayaknya seorang gembala, guru bertanggung jawab penuh untuk menjaga merawat murid-muridnya. Mereka memiliki kepribadian penyayang, baik, hangat, sabar, namun juga tegas, tidak otoriter serta luwes dalam perilaku.  Pusat perhatian mereka bukanlah pada buku teks atau kurikulum, tetapi pada anak.
              Bagaikan domba-domba yang mempercayakan diri kepada gembalanya, murid-murid akan merasa diterima dan makin percaya kepada gurunya.  Hubungan yang dekat antara guru dan murid akan menghasilkan sikap hormat, sayang dan terbuka.  Murid tidak ragu untuk bertanya serta mencurahkan isi hati tanpa sungkan dan takut.secara umum, ada 3 (tiga) bekal yang harus dimiliki seseorang untuk dapat menjadi seorang guru yang baik.
              Tiga bekal yang dimaksud di sini antara lain: (1) kreatifitas yang memadai sehingga gaya mengajarnya guru tersebut bervariasi, (2) kompetensi yang cukup, dan (3) memiliki sifat ikhlas dan mau mendoakan kesuksesan pada anak didiknya.Seorang guru harus mempunyai jiwa kreatifitas tinggi, jiwa kreatifitas di sini akan mendorong untuk menemukan berbagai model pembelajaran baru yang cocok diterapkan di kelasnya.
Dari  inilah akan bisa menemukan berbagai macam problem solving yang berhubungan dengan permasalahan siswa-siswi ketika berada di sekolah, di kelas,  maupun di luar sekolah.  Kreatifitas ini akan membuat seorang guru mampu menemukan cara membuka kelas yang elegan, cara mengajar yang baik, cara memberikan tugas yang cantik namun tidak memberatkan,  membuat anak-anak aktif menyampaikan ide mereka dan cara memimpin diskusi di kelas, cara membuat dan melakukan penilaian  yg praktis. Kreatifitas yang dimiliki oleh seorang guru akan membuat dia menjadi terlihat beda diantara guru yg lain, dan inilah yg akan membuat siswa-siswi selalu rindu untuk berjumpa dengan gurunya.
Seorang guru tidaklah harus seseorang yang mampu menguasai seluk beluk keilmuannya sampai detail, cerdas dan brillian. Untuk menjadi guru  IPA. Dia tak harus mengetahui semua nama-nama latin tumbuhan yang ada di dunia tetapi ini merupakan nilai lebih yg patut disyukuri.  Tetapi secara umum, menjadi guru tidaklah butuh hal yg terlalu menakjubkan seperti yg sudah disebutkan. Syarat tersebut cukup mudah. Ia harus mempunyai kompetensi yang cukup yang berhubungan dengan keilmuannya dan yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Andaikata seseorang sudah paham inti darikeilmuannya dan mampu menerapkan inti keilmuan tersebut untuk memecahkan banyak sekali soal yang berhubungan dengan keilmuannya, maka inipun sudah cukup. Apalagi orang tersebut juga paham dasar-dasar pendidikan, maka semua itu  sangat menunjang.
Yang terakhir dari bekal yang harus dimiliki seorang guru ialah bersifat ikhlas. Sifat ikhlas inilah yg jarang dimiliki guru sekarang ini. Andaikata seorang guru ikhlas mengajar, maka keikhlasan ini akan memberikan semangat yg tanpa batas pada guru untuk berusaha keras membuat anak didik mereka paham akan materi yang telah disampaikan. Semangat keikhlasan ini akan mampu meluluhkan hati & jiwa keras siswa-siswi mereka. Apalagi jika ditambah dengan kemauan guru untuk mendoakan anak didik mereka untuk sukses, maka aspek spiritual ini menjadi penyempurna kelebihan dari guru. Guru akan terlihat berwibawa dan bercahaya.Layaknya seorang pedagang yang akan melakukan promosi apa saja untuk membuat dagangannya laku terjual, seorang gurupun juga demikian.
Seorang Guru ketika berada di dalam kelas diibiratkan sebagai seorang pedagang yang sedang menjual barang dagangannya. Calon pembelinya ialah siswa-siswinya. Barang dagangannya merupakan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Guru akan melakukan apa saja untuk membuat para siswa-siswinya tertarik pada materi yang diajarkan.Ketika dalam proses review tersebut seluruh siswa dapat menjawab pertanyaan dengan sempurna secara tidak langsung hal tersebut telah menunjukkan bahwa guru tersebut telah berhasil, dan barang dagangannya yakni ilmunya sudah laku terjual.
 Tetapi jika masih ada beberapa/bahkan hampir seluruh siswa ada yang belum paham materi yg disampaikan, makan dalam hal ini secara tidak langsung sudah menunjukkan bahwa guru tersebut kurang berhasil di dalam berdagang.Dan bila hal ini terjadi, yang harus dia lakukan adalah mengevaluasi kembali cara berdagangnya, yakni dengan menyakan berbagai banyak hal pada dirinya sendiri.
Pertanyaanan yg biasa diajukan ke dalam proses intorpeksi diri ini biasanya berkutat pada 4 (empat) hal, yakni apakah calon pembelinya punya cukup uang untuk membeli barang dagangan/tidak, dengan kata lain apakah harga barang dagangannya terlalu mahal/tidak, yang kedua apakah dagangannya sudah dikemas dalam wadah yg menarik/tidak, ketiga apakah barang dagangannya telah bervariasi/monoton, dan terakhir ialah apakah barang dagangannya sudah cukup berkualitas/tidak.
Banyak guru terlalu berharap bahwa siswa-siswi mereka akan mampu menyerap semua materi, padahal masukan sekolah tersebut tak terlalu bagus, yang artinya siswa-siswi yg masuk ke sekolah itu kemampuan belajarnya masih jauh di bawah standar, andaikan para guru menjumpai masalah ini, maka yg bisa seorang guru lakukan ialah menyesuaikan diri dengan kondisi yg ada.
 Penyesuaian bagi diri ini banyak sekali caranya, pertama guru bisa menurunkan Standard Kompetensi yg hendak di capai sehingga anak didik menjadi lebih mudah menangkap pelajaran. Kedua ialah dengan tetap menggunakan Standard Kompetensi normal namun jumlah tatap mukanya harus ditambah. Penambahan akan jumlah tatap muka seperti ini dilakukan bagi mengatasi siswa-siswi yg slow learner, yakni dengan mengulang lagi materi ke dalam bentuk remidial teaching/dengan memperbanyak latihan.
 Ketiga guru tetap mengajar seperti biasanya, akan tetapi materi yg diajarkan harus disampaikan se-smart dan sesimpel mungkin sehingga siswa yang memiliki masalah belajar ini mampu mengingat materi dengan cepat. Cara yg ketiga inilah yg terberat dilakukan guru karena guru harus bisa merencanakan kegiatan pembelajaran seefektif mungkin.
Kemasan barang dagangan yg dimaksud pada pertanyaan kedua disini ialah kemasan materi yang akan disampaikan, apakah cara dia menyampaikan materi sudah bisa membuat siswa-siswinya antusias bagi mendengarkan, seberapa sering ia melemparkan kesempatan terhadap siswa-siswi untuk berdiskusi dan bertanya, seberapa sering dia melontarkan joke-joke segar tapi mendidik, Apabila kekurangan nya terletak disini, maka guru tersebut wajib mencarikan solusi dan memberikan catatannya.
 Yang dimaksud variasi barang dagangan pada pertanyaan ke 3 (tiga) ialah variasi materi yg disampaikan. Yang artinya seorang guru harus pandai memberikan variasi di dalam kelas. Variasi ini bisa dilakukan dengan mengubah suasana belajar siswa-siswi di kelas setiap hari, atau setiap minggu/setiap durasi waktu tertentu yg kesemuanya bergantung pada guru pengajar. Guru yg baik selalu paham akan halseperti ini, sehingga ketika dia masuk ke dalam kelas pun, siswa-siswi tidak akan mudah bagi menebak apa yang akan mereka kerjakan pada setiap pertemuan sebab guru tersebut selalu membawa kejutan-kejutan yg berupa kegiatan belajar yg berbeda.
Sedangkan inti dari pertanyaan terakhir ialah guru harus bisa mengecek materi yg telah disampaikan kepada siswa-siswinya. apakah tak ada kesalahan pada konsep ketika materi tersebut disampaikan, dan apakah mutu materi yg telah disampaikan selevel dengan mutu materi yg disampaikan di sekolah lain. Hal seperti ini tidak mungkin bisa dilakukan oleh seorang guru yg hanya asal ngajar saja. Perlu kelegawaan untuk menyadari bahwa tugas guru bukan hanya menyampaikan saja, tetapi juga harus mampu mempertanggung jawabkan apa yg sudah disampaikannya.Demikian juga seorang guru. Ia tak akan bisa mengajar dengan baik jika ia hanya mengandalkan pengetahuan yg diterima dari kuliahnya saja. Padahal jaman sudah berubah. Siswa-siswi jaman sekarang lebih maju dan hebat dari siswa-siswi jaman dahulu.
Jika guru hanya mengandalkan ilmu yg ia bisa di bangku kuliah saja, ia akan disalip siswa-siswinya. Untuk mengatasi hal semacam ini, guru harus kulakan ilmu baru. Kulakan ini dapat dilakukan dengan membeli buku-buku yang baru untuk dibaca sampai tuntas dan melek IT. Hal ini sangat baik dilakukan untuk mengetahui perkembangan ilmu-ilmu yg berhubungan dengan bidangnya. Ia juga bisa mengikuti berbagai kegiatan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kompetensi guru seperti workshop dan seminar. Dikusi dengan rekan seprofesi, dengan rekan senior/dengan pakar sangat membantu proses kulakan ilmu ini.
Cara kulakan ilmu yg terakhir dan paling efektif dengan melanjutkan kuliah ke jenjang yg lebih tinggi lagi dan setiap saat kulakan ilmu terbaru dari internet.Pada intinya marilah kita belajar menjadi guru yang jadi teladan dan panutan serta disayangi para siswa .... Insyaallah.
.  

Kamis, 02 Mei 2013

SEMUA KARENA TEKADKU UNTUK BISA



Alhamdulillah tanpa sengaja saya melakukan cek Validasi Data PTK di P2TK Dikdas tadi siang, ternyata berhasil membukanya dan langsung saja melakukan pengecekan Validitas terhadap 10 PTK yang ada di sekolah kami semuanya berhasil. Ini menjadi isyarat login ke P2TK sudah dapat dilakukan atau sudah terbuka kembali. Selain itu saya coba cek SK Tunjangan Profesi, yaitu untuk  Tunjangan Fungsional dan Sertifikasi, ternyata untuk tunjangan juga sudah keluar SK-nya.
Mulai tahun 2013 penerbitan SK Tunjangan Profesi (SKTP) atau juga dikenal dengan SK Dirjen akan didasarkan pada Data Pokok Kependidikan (DAPODIK) yang ada di Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (DIREKTORAT P2TK DIKDAS). Data guru atau Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) ini diinput dan dikirim sendiri oleh sekolah masing-masing melalui Aplikasi Pendataan Pendidikan ke server pusat DAPODIK secara online.
Sistem online DAPODIK ini berdampak pada guru atau PTK yang sudah memiliki sertifikat pendidik. Data Anda sebagai guru atau PTK harus benar dan valid, sehingga nantinya tidak bermasalah dengan penerbitan SK TP atau pencairan tunjangan sertifikasi. Ada data-data terkait guru atau PTK pada Dapodik yang wajib untuk diisi karena akan berpengaruh langsung pada program-program di P2TK DIKDAS.
Untuk melihat data masing-masing guru atau PTK sudah sudah terisi dan valid atau belum bisa mengeceknya di website P2TK DIKDAS. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Kunjungi web P2TK DIKDAS http://p2tkdikdas.kemdikbud.go.id
atau juga bisa langsung klik efullama di sini atau untuk lebih cepatnya klik http://P2TK layanan terbaru ini.
Jika web ini error/lambat, pilih salah satu di bawah ini
Info (Mirror 1) | Info (Mirror 2)
Info (Mirror 3) | Info (Mirror 4)
FAQ (Frequently Asked Question)
Setelah muncul kotak login di bawah ini, lalu ikuti sesuai petunjuk selanjutnya.

3. Setelah berhasil login, Anda akan menjumpai halaman seperti di bawah ini, ada 20 baris data yang ditampilkan, ada juga informasi status, valid atau belumnya.

Jika login gagal, akan ada keterangan mengenai alasan kegagalan di bawah form. Jika muncul informasi NUPTK tidak ditemukan, ada beberapa kemungkinan.
1) Kolom NUPTK belum diisi pada data DAPODIK Anda;
2) Kolom NUPTK anda diisi namun ada kesalahan ketik.
3) Data DAPODIK belum terimport ke basis data.
.
Jika ybs telah sertifikasi pastikan bahwa NUPTK pada data kelulusan dan dapodik valid.
  1. Mohon pastikan alamat email pada data Dikdas terisi dengan benar, karena link/tautan untuk konfirmasi data akan dikirim melalui email.
  2. Perbaiki data guru jika diperlukan melalui DAPODIK Dikdas. Data akan terupdate dalam beberapa hari.
  3. Jika masih ada masalah, kirim email mengenai masalah yang dimaksud beserta kode NUPTK ke cekdataguru.dikdas@gmail.com
  4. Harap dipahami bahwa mekanisme update data hanya bisa dilakukan melalui aplikasi Dapodik.
  5. Kami tidak akan menjawab request update data.
.
Jika terjadi kesalahan atau memperbaiki data, guru atau PTK bisa mengubahnya lewat Aplikasi Pendataan yang ada di masing-masing sekolah bersangkutan melalui operator dan dikirimkan kembali ke server pusat DAPODIK.
Dengan pendataan sistem online pihak guru atau PTK harus aktif dalam mencari informasi terkait profesinya. Selain mencari informasi di Dinas Pendidikan setempat, guru atau PTK juga harus rajin memantau informasi di website pendidikan.
.

Bantu mengecek Validasi PTK ku!!

Bila masih mendapat kesulitan dan memerlukan bantuan untuk mengetahui info Validasi PTK terbaru, silakan siapkan data lengkap berupa nomor NUPTK dan tanggal lahir sahabat dengan menulisnya di halaman ini..
sumber: www sekolahdasar.net
Semoga bermanfaat. Kesabaran kunci yang utama.


Selasa, 30 April 2013

SEBENARNYA APA YANG MENJADI ALASAN PERUBAHAN KURIKULUM KTSP DENGAN KURIKULUM 2013 ???? SUDAH RELEVANKAH DENGAN SITUASI SAAT INI SECARA MENYELURUH DI MASYARAKAT ???



SEBENARNYA APA YANG MENJADI ALASAN  PERUBAHAN KURIKULUM KTSP DENGAN KURIKULUM 2013 ???? SUDAH RELEVANKAH DENGAN SITUASI SAAT INI SECARA MENYELURUH DI MASYARAKAT ???
Sekilas kita tengok pengembangan draft kurikulum 2013 milik kemendikbud, dimana draft tersebut menjelaskan adanya pengurangan mata pelajaran bagi semua tingkat pendidikan. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban siswa ketika membawa buku ke sekolah. Sering kita lihat jika menggunakan KTSP maka siswa SD berangkat ke sekolah pun membawa tas yang penuh dengan buku. Hal ini dipandang tidak manusiawi karena memperlakukan anak usia dini yang seharusnya masih asyik bermain, justru diberikaan beban yang teramat berat. Selain itu, jika kita bercermin pada negara-negara maju, misalnya jepang, muatan pelajaran dalam kurikulum pendidikannya jauh lebih sedikit daripada Indonesia. Sehingga siswa tidak merasa terbebani dengan kurikulum pendidikan yang ada. Memang hal ini tidak dapat kita ingkari kebenarannya. Akan tetapi, kurikulum 2013 ini sebenarnya tidak menghilangkan sebagian pelajaran yang ada. Kurikulum ini mengintegrasikan beberapa mata pelajaran ke dalam mata pelajaran tertentu. Selain itu jam belajar pun bertambah. Bisa jadi anak SD akan semakin sore pulang ke rumah karena beberapa mata pelajaran hilang namun jam belajar bertambah.
Potret yang digunakan dalam perubahan kurikulum ini pun tidak representatif. Kemendikbud cenderung hanya memotret fenomena yang terjadi di kota-kota besar atau di sekolah-sekolah favorit. Coba kalau kita melihat ke pelosok negeri atau pedesaan. Mana ada fenomena seperti yang dijadikan alasan oleh kemendikbud untuk merubah kurikulum pendidikan. Siswa SD di pedesaan atau pelosok negeri buat beli buku saja banyak yang tidak mampu. Kondisi sekolah masih jauh dari kata layak. Kesejahteraan guru masih jauh dan sangat pantas menyandang pahlawan tanpa tanda jasa. Pasalanya masih banyak guru honorer yang dengan ikhlas mendapatkan gaji Rp. 150.000 per bulannya. Bagaiman dia bisa menghidupi keluarganya jika gajinya tidak mencukupi. Apa yang dilihat dikota-kota besar sama sekali tidak mewakili gambaran pendidikan di Indonesia saat ini. Pendidikan di Indonesia saat ini butuh pemerataan guru dan fasilitas sekolah sebelum adanya kurikulum 2013 ini. Kurikulum 2013 hanya akan menyisakan dokumen usang ditahun yang akan datang jika memaksa untuk diterapkan saat ini. Pelaku atau pelaksana kurikulum yaitu guru di Indonesia masih belum siap menerima kurikulum 2013. M. Nuh boleh saja mengatakan kurikulum 2013 ini lebih memanjakan guru karena silabus telah disiapkan dan kurikulum 2013 tidak butuh laboratorium mewah. Akan tetapi, mampukah guru membawakan kurikulum 2013 ini?
Beban berat bagi guru
Guru sebagai pelaksana kurikulum tentu sangat menentukan keberhasilan kurikulum tersebut. Guru dalam pandangan kemendikbud sendiri dituntut untuk menguasai empat kompetensi guru sesuai dengan undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen bab IV pasal 10 menyebutkan bahwa seorang guru harus menguasai kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetansi sosial. Untuk mengetahui pencapaian kompetansi ini, pemerintah mengadakan ujian sertifikasi dan guru di Indonesia yang sudah sertifikasi baru setengah dari jumlah keseluruhan. Hal ini jika kita pandang secara normatif, guru yang sudah sertifikasi pasti profesional. Akan tetapi, fenomena yang terjadi atau realitasnya tidak sama dengan yang yang diharapkan. Dalam artian terjadi kesenjangan antara dassein dan dassolennya. Kondisi guru paska sertifikasi masih layak diragukan profesionalitasnya karena meposisikan guru pada convert zone tentu secara tidak

Jumat, 16 November 2012

 CARA MUDAH MENGHAFAL DALAM PELAJARAN IPS

1. PENDAHULUAN

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran yang wajib dibelajarkan pada setiap jenjang pendidikan. Konsentrasi tingkat kerumitan disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang ada. Menurut kaedah pendidikan Ilmu Sosial, pola pembelajaran dapat dimulai dari
  1. Fakta
Dimana fakta dapat ditangkap oleh beberapa panca indra siswa yang bersentuhan langsung dengan kejadian, gejala, benda dan hal lain yang bersifat nyata.
  1. Konsep.
Proses membandingkan, mengurutan dan mengelompokan, berdasarkan sifat, bentuk nyata suatu obyek.
  1. Generalisasi.
Setelah terjadi proses membandingkan, mengurutkan dan mengumpulkan maka siswa melalui tahapan menarik kesimpulan dari konsep siswa yang sudah terbentuk
Keluhan guru pada jenjang pendidikan sekolah dasar terutama pada pembelajaran materi yang memiliki banyak hafalan. Seperti menghafal tahun suatu peristiwa bersejarah, menghafal nama tempat-tempat penting, menghafal nama tokoh-tokoh penting dan menghafal lokasi suatu tempat di peta. Apakah hal-hal tersebut untuk mengingatnya harus dengan cara menghafal ?
Melihat kaedah di atas, sesungguhnya guru dalam membelajarkan siswa dalam berbagai jenjang dapat menghindari hal yang bersifat menghafal. Guru sekolah dasar dalam kegiatan pembelajaran sedapat mungkin mengkemas pola pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang beragam dan kreatif. Media pembelajaran yang kreatif yang dilengkapi dengan sentuhan metode dan tehnik pembelajaran yang inovatif akan dapat membawa siswa keluar dari permasalahan banyaknya hafalan pada jenjang pendidikan sekolah dasar.
2. MENGHAFAL DENGAN TIDAK MENGHAFAL

Beberapa siswa mungkin akan senang dengan menghafal. Tetapi tidak demikian halnya dengan siswa yang lain. Kadang-kadang siswa akan mengucapkan istilah, nama, tempat, waktu dan peristiwa secara berulang-ualng supaya hafal. Akan tetapi menghafal adalah pembelajaran yang miskin pemaknaan. Dengan menghafal siswa akan ingat suatu hal akan tetapi tidak mengerti dengan hal tersebut. Menghafal dengan cara demikian akan mudah dilupakan.
Pembelajaran bermakna adalah solusi tepat mengatasi kebiasaan kita menyuruh siswa menghafal. Pembelajaran bermakna yang bernuansa CTL akan membawa siswa mengembara ke situasi nyata walaupun dengan teknik verbal sekalipun. Guru dapat mulai membelajarkan IPS dengan fakta, konsep dan generalisasi yang disajikan dengan utuh tidak sepotong potong. Sesudah mereka menyimak suatu uraian peristiwa atau deskripsi suatu benda secara lengkap selanjutnya kita mulai menyasar pada hal pokok yang kita ajarkan melalui kegitan alternatif berikut ;
1. Untuk menghafal nama tempat, waktu dan tokoh yang terdapat dalam suatu peristiwa dalam pembelajaran sejarah, kita harus menceritakan suatu kejadian secara lengkap tentang suatu peristiwa. Kemudia kita menugaskan siswa untuk mendengarkan, menyimak secara lengkap kemudian menuliskannya kembali sehingga menjadi suatu ringkasan. Di saat yang lain kita dapat bertanya jawab tentang peristiwa tersebut dengan pertanyaan yang menekankan pada peristiwa bukan pada waktu, tempat maupun tokoh. Demikian juga saat memberikan evaluasi hendaknya kita memperhatikan soal yang menekankan pada peristiwa bukan kepada waktu, tempat dan tokoh. Contoh pertanyaannya ,” Apakah yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta ? Raja Jaya Katwang adalah Raja Kediri yang berhasil mengusir utusan tentara Monggolia dengan cara....
2. Untuk menghafal nama tempat, tahun, tokoh dan peristiwanya dapat digabungkan membelajarkan siswa dengan peta buta. Dimana Siswa ditugaskan menuliskan pada fotokopi peta buta tentang nama tokoh, tempat, tahun dan peristiwa dengan sedikit tulisan. Yang selanjutnya disertai dengan tanya jawab yang mengetengahkan uraian pertanyaan yang menekankan pada peristiwa.
3. Cara lain yang lebih populer adalah dengan membuat peta konsep, silsilah dan urutan waktu suatu peristiwa.
4. Demikian juga siswa dapat ditugaskan menggambar peta pada buku gambar yang berisi nama kota dan daerah yang hendak dihafalkan.
5. Apabila tersedia kita dapat memutarkan vidio dokumenter tentang suatu peristiwa sebagai media yang lengkap menyajikan suara narator dan gambar objyek bergerak yang bernuansa tematik.
6. Mendemonstrasikan suatu peristiwa secara sederhana dimana siswa sendiri sebagai pemerannya.
Beberapa tehnik tersebut akan membawa dampak pembelajaran yang bermakna sehingga siswa akan terbawa secara emosional untuk larut dalam suasana peristiwa yang terjadi. Sehingga walaupun tidak disuruh mengingat siswa akan dengan sendirinya ingat. Dengan catatan faktor kecerdasan kelas yang dibelajarkan adalah berkatagori kurve normal. Artinya tidak terdapat siswa yang memiliki keterbelakangan ekstrim atau jauh di bawah rata-rata temannya yang lain.
3. KESIMPULAN

Pembelajaran IPS sering dipandang sulit bagi yang masih mengandalkan tehnik pembelajaran menghafal konvensional. Menghafal kadang kadang tidak disenangi oleh beberapa siswa. Sebenarnya dalam pembelajaran IPS siswa tidak perlu menghafal tempat, nama, waktu dan peristiwa.
Pembelajaran dengan cara menghafal yang membosankan beberapa siswa dapat disiasati dengan tehnik pembelajaran bermakna. Dimana beberapa tehnik sesungguhnya telah banyak dilakukan oleh guru seperti penugasan menceritakan suatu peristiwa, menggambar peta suatu peristiwa, menulis urutan kejadian, menulis peta konsep , menonton dan mendemonstrasikan suatu peristiwa.
Tehnik demikian akan mengakibatkan keterlibatan siswa yang sangat besar dimana interaksi dengan media, suasana dan siswa lain. Daya ingat siswa yang terbatas akan semakin kecil dengan hanya dijejali dengan hafalan yang tidak bermakna. Akan tetapi memori mereka akan berkembang seiring berkembangnya daya imajinasi yang berakibat daya ingat yang kuat tentang sustu hal. Dengan demikian pembelajaran IPS terpadu bukan merupakan hal yang sulit akan tetapi sebaliknya adalah sesuatu yang menyenangkan.

SK Kenaikan Kelas

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERIJATIGUWI 02
Nomor :..........................................................
TENTANG
KRITERIA KENAIKAN KELAS
BAGI SISWA KELAS SD NEGERI JATIGUWI 02
TAHUN PELAJARAN2012/2013
KEPALA SD NEGERI JATIGUWI 02
Menimbang
:
Bahwa guna memberikan kepastian hukum kepada siswa untuk dinyatakan naik/tidak naik dipandang perlu adanya Kriteria Kenaikan Kelas bagi siswa SD Negeri JATIGUWI 02 Tahun Pelajaran2012/2013
Mengingat
:
1.
Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional
2.
Undang-undang no. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara tahun 1999 no. 60 tambahan Lembaran Negara no. 3839),
3.
Peraturan Pemerintah Nomor : 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
5.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
6.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
7.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Memperhatikan
:
Rapat Dinas SD NegeriJATIGUWI 02
                            :   
MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
Rapat Dinas SD Negeri Jatiguwi 02
Pertama
:
Siswa SD NegeriJatiguwi 02 Tahun Pelajaran 2012/2013 dinyatakan naik kelas apabila yang bersangkutan dapat memenuhi kriteria kenaikan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan ini.
Kedua
:
Kriteria kenaikan ini bersifat mengikat bagi seluruh peserta didik di SD Negeri Jatiguwi 02
Ketiga
:
Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan catatan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan dibetulkan sebagaimana mestinya
Menyetujui
Ketua Komite Sekolah
SUYONO
Ditetapkan di :Jatiguwi
Pada Tanggal :17 Juli 2012
Kepala Sekolah
EDY MUNASIB, S.Pd
NIP195603131979071001
,

Lampiran:
Surat Keputusan Kepala SDN Jatiguwi 02
Nomor : .....................
Tanggal : 7 Juli 2012
KRITERIA KENAIKAN KELAS
BAGI SISWA SD NEGERI JATIGUWI 02
TAHUN PELAJARAN2012/2013
Siswa SD Negeri ...dinyatakan naik apabila yang bersangkutan memenuhi kriteria kenaikan yang meliputi aspek akademis dan non akademis.
A.
ASPEK AKADEMIS
1.
Peserta didik dinyatakan naik kelas bila telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (≥ KKM)
2.
Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas tidak boleh lebih dari 25% dari jumlah mata pelajaran yang diajarkan di kelasnya masing-masing.
3.
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester pada kelas yang diikuti.
A.
ASPEK AKADEMIS
1.
Nilai kelakuan sekurang-kurangnya B
2.
Nilai kerajinan sekurang-kurangnya B
3.
Nilai kerapian sekurang-kurangnya B
4.
Ketidakhadiran tanpa izin (alpa) maksimal 5% dari jumlah hari efektif
Menyetujui
Ketua Komite Sekolah
SUYONO
Ditetapkan di :Jatiguwi
Pada Tanggal :17 Juli 2012
Kepala Sekolah
EDY MUNASIB, S.Pd
NIP195603131979071001