Kamis, 26 April 2012

CONTOH MEMBUAT LAPORAN WORKSHOP


LAPORAN WORKSHOP

Judul                             :           PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN PRODUKTIF DALAM
 RANGKA PENGUATAN ETIKA KEHIDUPAN BERBANGSA    
 DAN BERNEGARA.
Penyelenggara             :           BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
                                                PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
                                                Jln. Putat Indah No 01 Tlpn. 031-5677935 Surabaya-60189
Peserta                        :           Elemen masyarakat yang terdiri dari unsur
-          Guru
-          Tim Penggerak PKK
-          Siswa
-          Tokoh agama
-          Tokoh masyarakat
Pelaksanaan                :           Hari dan tanggal         :           Selasa, 24 April 2012
                                                Pukul                           :           07.00 WIB – 13.30 WIB
                                                Tempat                        :           Hotel Aria Gajayana
                                                                                                Jl.Kawi No.24 Malang
Jumlah peserta           :           135 Orang
Latar Belakang diadakannya kegiatan ini adalah mulai menurunnya nilai etika  kehidupan berbangsa dan bernegara .
Ada 3 materi yang disampaikan kepada peserta yang dilaksanakan dalam bentuk ceramah dan diskusi panel.
Materi  pertama         :           Etika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang disampaikan
 Oleh Kepala BAKESBANGPOL Propinsi Jawa timur Yaitu
Bpk. Zainal Muhtadien,SH
Materi kedua              :           Dimensi Sosial dan Spiritual dalam memperkokoh Persatuan
                                                Bangsa yang disampaikan oleh Dosen Universitas Islam Negeri
                                                Malang yaitu  Bpk. Dr.H. Ahmad Djalaludin, Lc, MA.
Materi ketiga              :           Aktualisasi Nilai-Nilai Luhur Pancasila dalam Berdemokrasi yang
                                                disampaikan oleh Guru Besar Universitas Negeri Malang yaitu
                                                Bpk. Prof.Dr.Suko Wiyono.

Pelaksanaan Workshop
Dalam pelaksanaan Workshop secara otomatis telah terjadi komunikasi antara peserta dan nara sumber yang memberikan wawasan dan motivasi kedepan tentang pentingnya peningkatan pendidikan yang bernilai norma-norma sosial , keagamaan yang berpokok pada Pancasila, guna meningkatkan nilai etika dalam berbangsa dan bernegara.
Sebagai proses akhir dari workshop dilakukan tanya jawab, yang dipimpin oeh moderator.
1.      Ibu Tutik dari TP PKK Kecamatan Singasari
Tentang Pelaksanaan 36 Butir Pancasila yang telah dihapus.
Tanggapan      :  Walaupun tidak diberlakukan dengan istilah 36 butir Pancasila saat ini bisa dijabarkan dalam pendidikan karakter pada pendidikan formal.
2.      Bpk Sugiono Tokoh Masyarakat Konghucu dari Kota Malang
Tentang usulan dikembalikannya pelajaran BUDI PEKERTI .
Tanggapan      :           Saat ini sudah ada pelajaran PKn atau Pendidikan Kewarganegaraan.
3.      Ibu Ninik Ayundari dari unsur Guru Sekolah Dasar
Tentang efek samping dari kebebasan media dalam pemberitaan dan penayangan yang berakibat buruk pada anak usia sekolah serta Demokrasi yang bergeser konotasinya.
Tanggapan      :           Pemberitaan dan penanyangan berita atau gambar situasi yang menyebabkan efek meniru dan hilangnya rasa menghormati memang sangat tampak dan jelas dalam media masa dan penyiaran saat ,, untuk selanjutnya perlu saran dan mengkritisi UU pers dan hak siar yang berlaku untuk lebih dibahas pemerintah.
Demokrasi saat ini telah bergeser arti seharusnya dapat  pendidikan berdemokrasi dalam konteks yang sebenarnya ... yaitu demokrasi Pancasila dalam arti kata lain demokrasi tidak sebebas bebasnya tetapi demokrasi yang di aturdengan undang undang.

Hal-hal yang bisa dipelajari
Dari kegiatan Workshop yang hanya berlangsung Singkat ini, sangat berguna bagi peserta yang hadir benar-benar bisa berbagi pengalaman yang dimiliki peserta dan nara sumber untuk bisa mengembangkan etika yang berpanutan pada Pancasila.

Masalah yang dihadapi workshop
Singkatnya waktu  sehingga banyak sekali masukan dan saran yang belum tersampaikan dari peserta maupun pihak penyelenggara.
Kurang terkoordinasinya masalah peserta dengan pihak penyelenggara dalam hal ini tentang peserta yang hadir dan peserta yang termasuk dalam undangan tidak sesuai baik unsur dan jumlahnya.
Walaupun demikian workshop berjalan lancar dan tertib.

Rekomendasi
Secara umum rekomendasi yang disampaikan peserta adalah        :
1.      Perlunya dilakukan kegiatan yang sama dimasa yang akan datang agar proses pembelajaran dan tukar pikiran dan pengalaman.
2.      Perlu adanya dokumen  pegangan bagi eserta karena tidak semua peserta membawa fashdisk maupun menggunakan IT
3.      Setiap kelompok berdasarkan tempat tinggal asal bisa mengaktualisasi kegiatan di lingkungan masing-masing.

Penutup
Informasi yang dimuat dalam laporan ini merupakan rangkuman dari awal pertemuan sampai pertemuan berakhir.Saya Sebagai pembuat laporan mohon maaf apabila laporan ini jauh dari kata sempurna dan ucapan Banyak terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang memberikan kepercayaan kepada saya untuk mengikuti kegiatan ini.
Mudah-mudahan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan dapat saya kembangkan sesuai dengaan tujuan kegiatan ini.

                                                                                                                Sumberpucung, 25 April 2012
                                                                                                                Pembuat Laporan Kegiatan


                                                                                                                NINIK AYUNDARI, S.Pd
                                                                                                                NIP. 19691105 200801 2 017

Minggu, 22 April 2012

BERKAH DARI KESABARAN

Kisah Nyata : ... KESABARAN YANG SANGAT MENGAGUMKAN ...



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Prof. Dr. Khalid al-Jubair penasehat spesialis bedah jantung dan urat nadi di rumah sakit al-Malik Khalid di Riyadh mengisahkan sebuah kisah pada sebuah seminar dengan tajuk Asbab Mansiah (Sebab-Sebab Yang Terlupakan). Mari sejenak kita merenung bersama, karena dalam kisah tersebut ada nasihat dan pelajaran yang sangat berharga bagi kita.

Sang dokter berkata: Pada suatu hari -hari Selasa- aku melakukan operasi pada seorang anak berusia 2,5 tahun. Pada hari Rabu, anak tersebut berada di ruang ICU dalam keadaan segar dan sehat.

Pada hari Kamis pukul 11:15 -aku tidak melupakan waktu ini karena pentingnya kejadian tersebut- tiba-tiba salah seorang perawat mengabariku bahwa jantung dan pernafasan anak tersebut berhenti bekerja. Maka akupun pergi dengan cepat kepada anak tersebut, kemudian aku lakukan proses kejut jantung yang berlangsung selama 45 menit. Selama itu jantungnya tidak berfungsi, namun setelah itu Allah Subhanaahu wa Ta’ala menentukan agar jantungnya kembali berfungsi. Kamipun memuji Allah Subhanaahu wa Ta’ala.

Kemudian aku pergi untuk mengabarkan keadaannya kepada keluarganya, sebagaimana kita ketahui betapa sulit mengabarkan keadaan kepada keluarganya jika ternyata keadaannya buruk. Ini adalah hal tersulit yang harus dihadapi oleh seorang dokter.

Akan tetapi ini adalah sebuah keharusan. Akupun bertanya tentang ayah si anak, tapi aku tidak mendapatinya. Aku hanya mendapati ibunya, lalu aku katakan kepadanya: “Penyebab berhentinya jantung putramu dari fungsinya adalah akibat pendarahan yang ada pada pangkal tenggorokan dan kami tidak mengetahui penyebabnya. Aku kira otaknya telah mati.”

Coba tebak, kira-kira apa jawaban ibu tersebut?

Apakah dia berteriak? Apakah dia histeris? Apakah dia berkata: “Engkaulah penyebabnya!”

Dia tidak berbicara apapun dari semua itu bahkan dia berkata: “Alhamdulillah.” Kemudian dia meninggalkanku dan pergi.

Sepuluh hari berlalu, mulailah sang anak bergerak-gerak. Kamipun memuji Allah Subhanaahu wa Ta’ala serta menyampaikan kabar gembira sebuah kebaikan yaitu bahwa keadaan otaknya telah berfungsi.

Pada hari ke-12, jantungnya kembali berhenti bekerja disebabkan oleh pendarahan tersebut. Kami pun melakukan proses kejut jantung selama 45 menit, dan jantungnya tidak bergerak. Maka akupun mengatakan kepada ibunya: “Kali ini menurutku tidak ada harapan lagi.” Maka dia berkata: “Alhamdulillah, ya Allah jika dalam kesembuhannya ada kebaikan, maka sembuhkanlah dia wahai Rabbi.”

Maka dengan memuji Allah, jantungnya kembali berfungsi, akan tetapi setelah itu jantung kembali berhenti sampai 6 kali hingga dengan ketentuan Allah Subhanaahu wa Ta’ala spesialis THT berhasil menghentikan pendarahan tersebut, dan jantungnya kembali berfungsi.

Berlalulah sekarang 3,5 bulan, dan anak tersebut dalam keadaan koma, tidak bergerak. Kemudian setiap kali dia mulai bergerak dia terkena semacam pembengkakan bernanah aneh yang besar di kepalanya, yang aku belum pernah melihat semisalnya. Maka kami katakan kepada sang ibu bahwa putra anda akan meninggal. Jika dia bisa selamat dari kegagalan jantung yang berulang-ulang, maka dia tidak akan bisa selamat dengan adanya semacam pembengkakan di kepalanya.

Maka sang ibu berkata: “Alhamdilillah.” Kemudian meninggalkanku dan pergi. Setelah itu, kami melakukan usaha untuk merubah keadaan segera dengan melakukan operasi otak dan urat syaraf serta berusaha untuk menyembuhkan sang anak. Tiga minggu kemudian, dengan karunia Allah Subhanaahu wa Ta’ala , dia tersembuhkan dari pembengkakan tersebut, akan tetapi dia belum bergerak.

Dua minggu kemudian, darahnya terkena racun aneh yang menjadikan suhunya 41,2 'C. maka kukatakan kepada sang ibu: “Sesungguhnya otak putra ibu berada dalam bahaya besar, saya kira tidak ada harapan sembuh.”

Maka dia berkata dengan penuh kesabaran dan keyakinan: “Alhamdulillah, ya Allah, jika pada kesembuhannya terdapat kebaikan, maka sembuhkanlah dia.”

Setelah aku kabarkan kepada ibu anak tersebut tentang keadaan putranya yang terbaring di atas ranjang nomor 5, aku pergi ke pasien lain yang terbaring di ranjang nomor 6 untuk menganalisanya.

Tiba-tiba ibu pasien nomor 6 tersebut menangis histeris seraya berkata: “Wahai dokter, kemari, wahai dokter suhu badannya 37,6 C, dia akan mati, dia akan mati.”

Maka kukatakan kepadanya dengan penuh heran: “Lihatlah ibu anak yang terbaring di ranjang no 5, suhu badannya 41 'C lebih sementara di` bersabar dan memuji Allah.” Maka berkatalah ibu pasien no. 6 tentang ibu tersebut: “Wanita itu tidak waras dan tidak sadar.”

Maka aku mengingat sebuah hadits Rasulullah Sholallohu ‘alaihi wa sallam yang indah lagi agung:

“Beruntunglah orang-orang yang asing.”

Sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, akan tetapi keduanya menggoncangkan ummat. Selama 23 tahun bekerja di rumah sakit aku belum pernah melihat dalam hidupku orang sabar seperti ibu ini kecuali dua orang saja.

Selang beberapa waktu setelah itu ia mengalami gagal ginjal, maka kami katakan kepada sang ibu: “Tidak ada harapan kali ini, dia tidak akan selamat.”

Maka dia menjawab dengan sabar dan bertawakkal kepada Allah: “Alhamdulillah.” Seraya meninggalkanku seperti biasa dan pergi.

Sekarang kami memasuki minggu terakhir dari bulan keempat, dan anak tersebut telah tersembuhkan dari keracunan. Kemudian saat memasuki pada bulan kelima, dia terserang penyakit aneh yang aku belum pernah melihatnya selama hidupku, radang ganas pada selaput pembungkus jantung di sekitar dada yang mencakup tulang-tulang dada dan seluruh daerah di sekitarnya. Dimana keadaan ini memaksaku untuk membuka dadanya dan terpaksa menjadikan jantungnya dalam keadaan terbuka. Sekiranya kami mengganti alat bantu, anda akan melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda..

Saat kondisi anak tersebut sampai pada tingkatan ini aku berkata kepada sang ibu: “Sudah, yang ini tidak mungkin disembuhkan lagi, aku tidak berharap. Keadaannya semakin gawat.” Diapun berkata: “Alhamdulillah.” Sebagaimana kebiasaannya, tanpa berkata apapun selainnya.

Kemudian berlalulah 6,5 bulan, anak tersebut keluar dari ruang operasi dalam keadaan tidak berbicara, melihat, mendengar, bergerak dan tertawa. Sementara dadanya dalam keadaan terbuka yang memungkinkan bagi anda untuk melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda, dan ibunyalah yang membantu mengganti alat-alat bantu di jantung putranya dengan penuh sabar dan berharap pahala.

Apakah anda tahu apa yang terjadi setelah itu?

Sebelum kukabarkan kepada anda, apakah yang anda kira dari keselamatan anak tersebut yang telah melalui segala macam ujian berat, hal gawat, rasa sakit dan beberapa penyakit yang aneh dan kompleks? Menurut anda kira-kira apa yang akan dilakukan oleh sang ibu yang sabar terhadap sang putra di hadapannya yang berada di ambang kubur itu? Kondisi yang dia tidak punya kuasa apa-apa kecuali hanya berdo’a, dan merendahkan diri kepada Allah Subhanaahu wa Ta’ala ?

Tahukah anda apa yang terjadi terhadap anak yang mungkin bagi anda untuk melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda 2,5 bulan kemudian?

Anak tersebut telah sembuh sempurna dengan rahmat Allah Subhanaahu wa Ta’ala sebagai balasan bagi sang ibu yang shalihah tersebut. Sekarang anak tersebut telah berlari dan dapat menyalip ibunya dengan kedua kakinya, seakan-akan tidak ada sesuatupun yang pernah menimpanya. Dia telah kembali seperti sedia kala, dalam keadaan sembuh dan sehat.

Kisah ini tidaklah berhenti sampai di sini, Apa Yang Membuatku Menangis Bukanlah Ini, Yang Membuatku Menangis Adalah Apa Yang Terjadi Kemudian:

Satu setengah tahun setelah anak tersebut keluar dari rumah sakit, salah seorang kawan di bagian operasi mengabarkan kepadaku bahwa ada seorang laki-laki berserta istri bersama dua orang anak ingin melihat anda. Maka kukatakan kepadanya: “Siapakah mereka?” Dia menjawab, “tidak mengenal mereka.”

Akupun pergi untuk melihat mereka, ternyata mereka adalah ayah dan ibu dari anak yang dulu kami operasi. Umurnya sekarang hampir 5 tahun seperti bunga dalam keadaan sehat, seakan-akan tidak pernah terkena apapun, dan juga bersama mereka seorang bayi berumur 4 bulan.

Aku menyambut mereka, dan bertanya kepada sang ayah dengan canda tentang bayi baru yang digendong oleh ibunya, apakah dia anak yang ke-13 atau 14?

Diapun melihat kepadaku dengan senyuman aneh, kemudian dia berkata: “Ini adalah anak yang kedua, sedang anak pertama adalah anak yang dulu anda operasi, dia adalah anak pertama yang datang kepada kami setelah 17 tahun mandul. Setelah kami diberi rizki dengannya, dia tertimpa penyakit seperti yang telah anda ketahui sendiri.”

Aku tidak mampu menguasai jiwaku, kedua mataku penuh dengan air mata. Tanpa sadar aku menyeret laki-laki tersebut dengan tangannya kemudian aku masukkan ke dalam ruanganku dan bertanya tentang istrinya.

Kukatakan kepadanya: “Siapakah istrimu yang mampu bersabar dengan penuh kesabaran atas putranya yang baru datang setelah 17 tahun mandul? Haruslah hatinya bukan hati yang gersang, bahkan hati yang subur dengan keimanan terhadap Allah Subhanaahu wa Ta’ala .”

Tahukah anda apa yang dia katakan?

Diamlah bersamaku wahai saudara-saudariku, terutama kepada anda wahai saudari-saudari yang mulia, cukuplah anda bisa berbangga pada zaman ini ada seorang wanita muslimah yang seperti dia.

Sang suami berkata:

“Aku menikahi wanita tersebut 19 tahun yang lalu, sejak masa itu dia tidak pernah meninggalkan shalat malam kecuali dengan udzur syar’i. Aku tidak pernah menyaksikannya berghibah (menggunjing), namimah (adu domba), tidak juga dusta. Jika aku keluar dari rumah atau aku pulang ke rumah, dia membukakan pintu untukku, mendo’akanku, menyambutku, serta melakukan tugas-tugasnya dengan segenap kecintaan, tanggung jawab, akhlak dan kasih sayang.”

Sang suami menyempurnakan ceritanya dengan berkata: “Wahai dokter, dengan segenap akhlak dan kasih sayang yang dia berikan kepadaku, aku tidak mampu untuk membuka satu mataku terhadapnya karena malu.” Maka kukatakan kepadanya: “Wanita seperti dia berhak mendapatkan perlakuan darimu seperti itu.” Kisah selesai.

Kukatakan:

Saudara-saudariku, kadang anda terheran-heran dengan kisah tersebut, yaitu terheran-heran terhadap kesabaran wanita tersebut, akan tetapi ketahuilah bahwa beriman kepada Allah Subhanaahu wa Ta’ala dengan segenap keimanan dan tawakkal kepada-Nya dengan sepenuhnya, serta beramal shalih adalah perkara yang mengokohkan seorang muslim saat dalam kesusahan, dan ujian. Kesabaran yang demikian adalah sebuah taufik dan rahmat dari Allah Subhanaahu wa Ta’ala .

Allah berfirman:

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157)

Nabi r bersabda:

“Tidaklah menimpa seorang muslim dari keletihan, sakit, kecemasan, kesedihan tidak juga gangguan dan kesusahan, hingga duri yang menusuknya, kecuali dengannya Allah Subhanaahu wa Ta’ala akan menghapus kesalahan-kesalahannya.” (HR. al-Bukhari (5/2137))

Maka, wahai saudara-saudariku, mintalah pertolongan kepada Allah Subhanaahu wa Ta’ala , minta dan berdo’alah hanya kepada Allah Subhanaahu wa Ta’ala terhadap berbagai kebutuhan anda sekalian.

Bersandarlah kepada-Nya dalam keadaan senang dan susah. Sesungguhnya Dia Subhanaahu wa Ta’ala adalah sebaik-baik pelindung dan penolong.

Mudah-mudahan Allah Subhanaahu wa Ta’ala membalas anda sekalian dengan kebaikan, serta janganlah melupakan kami dari do’a-do’a kalian.

“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).” (QS. Al-A’raf: 126) (AR)*

~ o ~

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ....

Referensi Lainnya : http://kembanganggrek2.blogspot.com/

RENCANA PELAKSANAAN PLPG KUOTA 2012 KABUPATEN MALANG

Informasi pelaksanaan PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru) 2012 untuk para guru calon peserta sertifikasi guru yang lulus Uji Kompetensi Awal (UKA) dijadwalkan akan berlangsung sekitar Juni 2012 nanti. Peserta sertifikasi guru yang tidak lulus UKA akan mengikuti diklat khusus.
PLGP 2012 kali ini dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP-PMP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Berdasarkan hasil UKA yang dilaksanakan akhir Februari lalu, jumlah peserta PLPG 2012 adalah 249.001 orang. Diakhir masa PLPG, akan dilakukan ujian kompentensi akhir. Bagi peserta yang lulus, akan mendapatkan sertifikat pendidik professional dan berhak memperoleh tunjangan profesi pendidik (TPP). Tidak ada ketentuan kuota jumlah peserta PLPG yang lulus dan mendapatkan sertifikat. Namun pihak Kemdikbud telah menetapkan passing grade tertentu untuk kelulusan PLPG. Bagi yang belum lulus, harus mengikuti PLPG susulan.
Menurut Kepala BPSDMP-PMP Kemendikbud Syawal Gulto, saat ini persiapan pelaksanaan PLGP periode 2012 terus dijalankan. Pada pertengahan April mendatang pihaknya menandatangani kontrak pelaksanaan PLPG dengan seluruh LPTK (Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan).

Pelaksanaan PLPG Juni 2012

Kontrak ini diperlukan mengingat LPTK adalah pihak yang terlibat teknis dalam pelaksanaan PLPG. Setelah kontrak kerja ini ditandatangani, selanjutnya seluruh peserta PLPG 2012 siap untuk dididik dan dilatih. Alasan pemilihan bulan Juni karena bertepatan dengan libur sekolah. “Jadi tidak sampai mengganggu kewajiban mengajar di sekolah,” ujar Gultom.
Pelaksanaan PLPG ini ditetapkan 90 jam dan akan berlangsung selama sembilan hari dan dalam pelaksanaan PLPG ini seluruh peserta tidak dipungut biaya. Bahkan sebaliknya, guru akan mendapatkan uang makan. Selain itu, akan disiapkan juga penginapan di masing-masing LPTK. Beberapa kampus negeri sudah ditunjuk LPTK untuk menjalankan PLPG. Misalnya di Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Negeri Surabaya.
Sementara itu bagi calon peserta PLPG yang gagal UKA, Kemendikbud sudah menyiapkan beberapa langkah. Diantaranya, mereka merancang seluruh guru yang tidak lulus UKA akan mengikuti diklat khusus. “Jadwalnya masih belum ditetapkan,” tandas Gultom.
Jika guru yang tidak lulus UKA tadi berhasil lulus diklat khusus, maka tahun depan yang bersangkutan tidak perlu ikut UKA kembali. Para guru ini bisa langsung ikut PLPG periode 2013. Sebaliknya bagi yang tidak lulus diklat khusus tahun depan harus ikut UKA lagi sebagai saringan masuk PLPG. (jpnn.com)

Sabtu, 21 April 2012

malas penghambat kesuksesan


        MALAS PENGHAMBAT SUKSES
              Oleh : Ayundari, Guru SDN Jatiguwi 02 Sumberpucung
Pagi pagi sekali hari itu saya ditanya oleh salah seorang siswa. “Bu Gimana ya cara mengatasi rasa malas?”Sayapun langsung memberikan jawaban singkat, “Malas Itu sama dengan penghambat buat menuju sukse”.

Ketika malas datang menerpa diri, segeralah siaga satu. Sebab malas adalah musuh utamaku. Dia akan menyerang kita agar berleha-leha , bernyantai ria tanpa tujuan. Biasanya mereka yang malas akan mengalami ketidakgairahan dalam bekerja, semangat y yang menurun drastis dan ingin berangan angan sukses instan tanpa proses.
Malas bukan hanya menghinggapi anak  ataupun para remaja  saja. Semua orang pasti mengalaminya. Tidak terkecuali diri saya sendiri. Oleh karenanya saya erusaha mencoba mencari cara memotivasi diri yang gampang dan tepat sasaran .Satu langkah awal menuliskan tulisan atau slogan besar di kamar saya dengan tulisan “MALAS PENGHAMBAT SUKSES”. Dengan begitu saya selalu siap bertempur dengan rasa malas, dan membuat diri ini mengaktifkan diri dalam berbagai kegiatan. So MAGIC itu merupakan Motivasi internal yang sangat ampuh ...
Supaya motivasi muncul, seseorang harus berani memutuskan tujuan- tujuan hidupnya.Menurut Andrias Harefa dalam bukunya Agenda Refleksi dan Tindakan Untuk Hidup Yang Lebih Baik (GPU, 2004), seseorang harus mampu membuat komitmen atas apa saja yang ingin diselesaikan, dicapai, dimiliki, dilakukan, dan dinikmati (disingkat secamilanik). Contoh komitmen; “pada umur saya yang ke 35 tahun nanti saya sudah harus menyelesaikan buku yang saya tulis, meraih promosi pekerjaan, mencapai gelar S-2, memiliki rumah dan mobil, dan menikmati kebahagiaan bersama keluarga.”
Di sekolah, guru selalu mengingatkan siswa, “anak yang malas pasti tidak naik kelas”. Siapa yang malas pasti tidak disukai oleh orang banyak. Sebab malas adalah sebuah perilaku yang membuat diri pelakunya terbawa dalam hanyutnya buaian untuk tidak mengerjakan apa-apa.  Malas adalah penyakit mental. Siapa dihinggapi rasa malas, sukses pasti jauh dari kenyataan.
Rasa malas diartikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan. Di dalam keluarga besar rasa malas adalah menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa sungkan, suka menunda sesuatu,mengalihkan diri dari kewajiban, dan lain-lain.
Di dalam  keluarga besar , rasa malas ini mudah sekali muncul dalam aktivitas sehari-hari kita, maka dijamin kinerja kita akan jauh menurun. Bahkan bisa jadi kita tidak pernah bisa mencapai sesuatu yang lebih baik sebagaimana yang kita inginkan.
Rasa malas sejatinya merupakan sejenis penyakit mental yang harus dibuang jauh-jauh dari mereka yang ingin sukses. Mengapa disebut penyakit mental? Disebut demikian karena akibat buruk dari rasa malas memang sangat merugikan. Siapa pun yang dihinggapi rasa malas akan kacau kinerjanya dan ini jelas-jelas sangat merugikan diri sendiri. Sukses dalam karir, bisnis, dan kehidupan umumnya tidak pernah datang pada orang yang malas. Masyarakat yang dipenuhi oleh individu-individu yang malas biasanya tidak jelas kemana arah hidupnya, dan tidak akan pernah maju.
Ada beberapa tips mengatasi rasa malas dalam diri dan kita menjadi termotivasi karenanya, yaitu:
1.      Biasakan disiplin masalah waktu, dan jangan pernah menunda-nunda pekerjaan. Cara yang paling mudah mendisiplinkan diri masalah waktu adalah biasakan diri untuk tepat waktu sholat 5 waktu bagi yang beragama Islam. Usahakan untuk sholat di awal waktu. Begitu terdengar adzan, segeralah ambil air wudhu dan pergilah ke rumah Allah untuk sholat berjamaah. Jangan tunda waktu sholat, kalau sudah terlambat, maka pahala sholat berjamaah akan hilang begitu saja. Kita pun menjadi malas karena tidak lagi disiplin masalah waktu.
2.      Miliki ambisi atau cita-cita yang kuat.
Ketika rasa malas datang menghadang, ada tujuan yang hendak kita capai dan kita akan sekuat tenaga untuk menghalaunya. Kita akan berorientasi pada tujuan yang ingin diraih. Ambisi dan cita-cita yang belum terwujud menjadi motivasi dalam diri dalam mengatasi rasa malas. Lihatlah mereka yang memiliki ambisi, pastilah mereka lawan rasa malas dengan prestasi tinggi. Tidak membuang waktu begitu saja karena ada cita-cita yang harus segera diwujudkan.
3.      Belajar dan terus belajar.
 Belajar dari mereka yang sukses dalam hidup dan mampu mewujudkan mimpinya menjadi nyata. Pelajari cara mereka menjadi sukses dan ambil yang baik untuk memotivasi diri agar mampu seperti mereka. Kemampuan diripun akhirnya akan terasah dengan sendirinya, karena setiap malas datang menerpa, dia akan dihalau oleh tekad yang kuat untuk belajar dan belajar. Kita pun akan memiliki semangat tinggi dengan menulis slogan di kamar kita. “ JADILAH ORANG YANG HEBAT,, YANG MAMPU BANGKIT SETELAH TERJATUH,, DENGAN TERSENYUM,, IKHLAS ,, DAN SELALU BERSYUKUR,, BERBUAT YANG TERBAIK ,, YAKIN DAN PERCAYA SEMUA AKAN INDAH PADA WAKTUNYA “
Demikianlah sedikit pengalaman saya dalam mengatasi dan melawan rasa malas. Camkan dalam alam bawah sadar kita bahwa malas adalah penghambat kesuksesan. Ketika malas datang menghampiri diri, bergegaslah untuk bangkit dan beraktifitas ...... Good luck !!!!!

MENJADIKAN SEKOAH YANG BERKARAKTER

 
                           MENJADIKAN SEKOLAH BERKARAKTER


Banyak orang tua yang menaruh harapan lebih kepada sekolah. Sebab sekolah harus menjadi rumah kedua bagi anak-anaknya. Tak salah bila mereka berharap lebih dari sekolah. Sekolah yang mampu menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai karakter yang baik kepada peserta didiknya. Sekolah yang berkarakter karena dikelola oleh orang-orang yang berkarakter pula. Di sekolah ada guru-guru yang berkarakter, dan di sekolah pula ada sebuah tumpuan harapan agar para guru mampu memberikan keteladanan kepada para peserta didiknya.
Memang harus diakui, sekolah berkarakter adalah sebuah tumpuan harapan. Harapan orang tua yang ingin anaknya terbina dengan baik. Harapan masyarakat yang ingin anak-anak di lingkungannya menjadi anak yang berbakti kepada bangsa, agama, dan orang tuanya. Itulah sketsa wajah negeri yang kita idolakan. Tetapi bagaimana caranya?
Menanamkan pendidikan berkarakter tidaklah mudah. Diperlukan proses yang panjang dalam membangun karakter itu sendiri. Sebab di sekolah, guru tidak hanya menjadikan anak cerdas otak, tetapi juga cerdas watak. Dari Cerdas Watak inilah guru mengembangkan peserta didik menjadi manusia unggul.
Watak atau karakter peserta didik terbangun ketika ada sebuah system yang kuat dalam mengembangkan budaya sekolah atau school culture. Budaya sekolah yang unik dan tidak dimiliki oleh sekolah lainnya, membuat sekolah unggul di masyarakat. Unggul dalam bidang akademis dan non akademis. Unggul dalam bidang ko-kurikuler dan ekstrakurikuler. Berbagai cabang kegiatan ekstrakurikuler di buka untuk menyalurkan minat dan bakat siswa.
Tentu anda akan bertanya-tanya, dimana nilai unggul sebuah sekolah? Nilai unggul sebuah sekolah terlihat dari upaya-upaya yang dilakukan oleh oleh para civitas sekolah (stakeholder) dalam mengembangkan potensi unik dari para peserta didiknya. Potensi unik inilah yang kami kembangkan dalam pendidkan berkarakter melalui budaya sekolah.
Hal itu telah dilakukan oleh sekolah  dengan mengembangkan budaya sekolah ke dalam bentuk berbagai kegiatan kesiswaan. Di dalam berbagai kegiatan itulah pendidikan berkarakter dimasukkan dalam hidden curriculum yang diberikan kepada siswa secara sistematis. Kami sduah memulia itu dari pertama kali siswa masuk ke sekolah sampai meninggalkan sekolah kami.
Pendidikan berkarakter di sekolah  telah dimulai pada saat siswa pertama kali masuk sekolah sampai kegiatan pelepasan siswa. Melalui kegiatan Masa Orientasi Siswa, para siswa baru diperkenalkan berbagai kegiatan yang akan mereka ikuti selama mereka bersekolah . Ketika mereka telah dinyatakan lulus dari Labschool, maka kami melepasnya dengan sebuah kegiatan yang bernama pelepasan siswa. Inilah event terakhir dari serangkaian kegiatan siswa yang di dalamnya telah disisipkan pendidikan berkarakter dalam kurikulum tersembunyi.
Tak mudah membangun sekolah berkarakter. Apalagi di zaman edan seperti ini. Korupsi merajalela, dan sulit sekali koruptor dijerat dengan pasal-pasal korupsi karena pasal-pasal itu sendiri seperti karet yang elastis dan mudah sekali terputus. Tak heran bila kasus korupsi di negeri ini menjadi kasus yang mudah dilihat, tapi tak bisa dipegang. Sebab sekali dipegang, maka akan banyak tangan yang terpegang, kita pun menjadi bingung dan linglung sebab banyak orang baik menurut kita yang terseret. Sulit dibedakan mana yang benar-benar koruptor, dan mana yang hanya menjadi korban saja. Sebab semua itu harus teruji di meja hijau atau pengadilan.
Melihat sketsa wajah negeri seperti di atas, hal itu tentu akan menjadi tidak baik bila dilihat oleh anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Mereka tentu akan kecewa karena penegakan hukum tak sesuai dengan harapan. Sedangkan mereka selalu mendapatkan nasehat dari para guru untuk berlaku jujur dalam situasi dan keadaan apapun.
Sekolah tentu harus mengajarkan kejujuran kepada para peserta didiknya. Sebab jantungnya karakter terletak kepada kejujuran. Ketika kita tak mampu berbuat jujur, maka jangan harap ada orang yang mau percaya kepada kita. Kitapun tak menjadi orang yang kredibel karena kepercayaan itu dimulai dari sebuah kejujuran. Kejujuran adalah kunci keberhasilan dan kesuksesan.
Sebagai sekolah umum, sekolah  dituntut untuk mampu menjadi sekolah yang berkarakter. Tentu dalam proses pelaksanaannya tak semudah membalikkan telapak tangan. Ada saja tantangan dan rintangan kami hadapi. Namun dengan penuh ketekunan, dan kerjasama dari semua pihak, sekolah kami mampu mengatasinya. Melalui budaya sekolah atau school culture yang terus menerus disempurnakan, sekolah kami terus membangun karakter siswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sekolah berkarakter itu seperti sekolah laskar pelangi. Sekolah dengan fasilitas apa adanya mampu bersaing dan melahirkan peserta didik yang sangat luar biasa. Suatu kisah nyata dari sebuah sekolah yang mampu menjaga sekolahnya tetap unggul walaupun ketiadaan fasilitas dan keterbatasan dana. Tetap menjaga karakter sekolahnya dan membangun kejujuran.
Namun, siapa yang akan mengira kalau sekolah miskin itu telah berhasil mendidik anak didiknya menjadi anak didik yang berbeda dengan sekolah lainnya. Sekolah yang lebih mengedepankan akhlak mulia daripada nilai-nilai pelajaran yang harus dikuasai siswa.
Sekolah itu telah mampu mengajarkan cinta kepada sesama. Kekuatan cinta adalah salah satu kunci keberhasilan dalam dunia pendidikan. ”Tidak pernah ada yang bisa mengalahkan kekuatan cinta yang murni dan tulus. Cinta yang mendalam menebarkan energi positif yang tidak hanya mengubah hidup seseorang, tetapi juga menerangi hidup orang banyak.” (Kompas dalam cover novel Andrea Hirata ”Laskar Pelangi”).
Kesederhanaan, kemiskinan, dan ketiadaan fasilitas justru mampu memompa semangat mereka untuk memenangkan karnaval dan lomba cerdas cermat. Tengoklah Lintang, yang genius dan dengan senang hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu. Atau Mahar, seorang seniman dadakan yang imajinatif, dan kreatif yang mampu mengangkat citra sekolahnya dalam karnaval 17 Agustus dengan tarian budaya nasional tanpa dana.
Film laskar pelangi yang sudah kita tonton sungguh sangat mengharukan. Film yang bercerita tentang dunia pendidikan dengan tokoh-tokoh manusia sederhana, jujur, tulus, gigih, penuh dedikasi, ulet, sabar, tawakal, dan mengajar dengan cinta yang diperlihatkan kepada penonton secara indah dan cerdas. Inilah realita pendidikan Indonesia di tengah berbagai berita dan hiburan televisi tentang sekolah yang tak cukup memberi inspirasi dan spirit.
Film Laskar Pelangi telah mengajarkan bagaimana menjaga sekolah agar tetap unggul. Keunggulan itu terletak pada 6 kekuatan yang harus dibangun, yaitu:
1. Memiliki guru yang mempunyai kompetensi, dedikasi dan komitmen yang tinggi.
2. Memiliki siswa yang berprestasi.
3. Mengembangkan sumber belajar yang tidak hanya berpusat pada guru.
4. Memiliki budaya sekolah yang kokoh.
5. Memiliki seorang tokoh panutan di sekolah dan mampu menjadi contoh teladan.
6. Memiliki motivasi yang tinggi untuk mampu bersaing dalam dunia global.
Akhirnya, untuk menjaga agar sekolah tetap unggul diperlukan kebersamaan yang erat dari berbagai komponen yang ada di di dalam komunitas sekolah. Semua harus saling melengkapi dan bekerjasama dalam membangun sekolah ke arah yang lebih baik. Diperlukan suatu sistem yang utuh dan sistemik agar sekolah tetap unggul. Ketika sekolah telah mampu membuktikan keunggulannya, maka nilai-nilai karakter bangsa harus terjaga dengan baik.