Kamis, 01 November 2012

"MENJADI GURU YANG GAUL?? .... WHY NOT ??
 Ditulis : NINIK AYUNDARI, S.Pd, S.Pd SD
   Guru SD Negeri Jatiguwi 02 Sumberpucung

          Sering kali hal  yang saya lakukan menjadi bahan gunjingan teman-teman guru yang bekerja satu sekolah.Mungkin mereka menganggap gaya yang saya lakukan terlalu "LEBAY " bagi mereka.
Tetapi itu merupakan sebuah motivasi tersendiri sebagai pembuktian bagi teman-teman guru agar berani mengadakan perubahan dari yang selama ini sebenarnya sudah harus berubah .
Jadi guru itu susah-susah gampang, kalau cuma untuk mentransfer ilmu mungkin mudah, tapi menjadikan mudah difahami materi yang disampaikan itu yang sulit, perlu berbagai macam metode mengajar dan penerapan yang pas untuk berbagai situasi.
Ada beberapa hal yang seharusnya perlu kita perhatikan 

1. Jaga penampilan
Penampilan merupakan kunci pertama dan penilaian pertama seseorang, jika pada awalnya penampilan guru kusut masai maka pada saat awal itu juga siswa kurang respek terhadap guru,bayangkan jika waktu pelajaran dimulai yang masuk ke kelas adalah guru yang berpenampilan acak-acakan bahkan (maaf) bau badan, maka sudah pasti siswa akan kehilangan selera belajar dan menyimak materi yang akan disampaikan guru tersebut pada menitpertama, meski ada pepatah mengatakan "don't judge a book by the cover", tapi penilaian pertama yang baik akan menumbuhkan ruh positif bagi siswa untuk mengikuti materi yang disampaikan oleh guru.
2. Siapkan lesson plan (rencana mengajar)
Mempersiapkan lesson plan bukan hanya berupa RPP dan rekan-rekannya berupa administretif yang sudah tentu merupakan hal wajib yang harus dimiliki guru, tapi juga persiapan berupa mental, menjaga kestabilan emosi meski banyak masalah menghadang agar ketika mengajar tidak memasukan emosi dalam atmosfer belajar dikelas. lesson plan yang matang akan sangat membantu dalam proses mengajar, termasuk mempersiapkan jawaban dari kemungkinan pertanyaan yang diajukan siswa, murid akan semakin "terpesona" jika guru mampu menjawab semua pertanyaan yang ajukan dan guru akan tetap menjadi seseorang yang seolah tau semua ilmu, jikapun ada pertanyaan yang tidak terjawab, menghindar dengan cara yang elegan atau meminta waktu lain waktu untuk menjawabnya tetapi tentu saja tetap dengan cara yang elegan.
3. Gunakan Bahasa yang difahami mereka (siswa)
Survey membuktikan siswa lebih antusias jika guru menggunakan bahasa yang biasa mereka gunakan, meski tetap pada koridor yang menempatkan guru pada posisi pemberi materi dan siswa sebagai penerima informasi. tidak ada salahnya sesekali menggunakan bahasa "gaul" yang sedang populer saat itu untuk masuk kedalam dunia siswa. hal ini akan membuat siswa merasa lebih dekat terhadap guru. coba bayangkan jika guru mengajar dengan bahasa yang biasa digunakan untuk berpidato,sudah tentu sebagian siswa akan tertidur dan sebagian lain akan melamun tidak jelas. dan pasti materi pelajaran tidak akan terserap dengan baik.
4. Buat situasi jokes yang fresh tidak garing
siswa akan berbetah-betah dikelas (meski pas bel istirahat atau pulang jauh lebih antusias) jika gurunya humoris, menyelipkan jokes segar pada materi yang disampaikan agar tidak monoton. yang pasti jangan mengulang-ulang jokes karena akan membuat siswa ilfill dan kehilangan suasana humorisnya.

5. Gunakan metode yang tepat dan berfariasi
setiap kelas punya karakteristik berbeda, maka gunakan metode mengajar yang berbeda pula, begitu pula pada setiap materi pelajaran. setiap materi akan berbeda metode yang digunakan sebagai contoh mengajar materi tentang peta akan berbeda metode dengan materi tentang peristiwa kemerdekaan RI. maka sangat dianjurkan seorang guru untuk terus berinovasi dalam metode mengajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar