"MENJADI GURU YANG GAUL?? .... WHY NOT ??
Ditulis : NINIK AYUNDARI, S.Pd, S.Pd SD
Guru SD Negeri Jatiguwi 02 Sumberpucung
Sering kali hal yang saya lakukan menjadi bahan gunjingan teman-teman guru yang bekerja satu sekolah.Mungkin mereka menganggap gaya yang saya lakukan terlalu "LEBAY " bagi mereka.
Tetapi itu merupakan sebuah motivasi tersendiri sebagai pembuktian bagi teman-teman guru agar berani mengadakan perubahan dari yang selama ini sebenarnya sudah harus berubah .
Jadi guru itu susah-susah gampang, kalau cuma untuk mentransfer ilmu
mungkin mudah, tapi menjadikan mudah difahami materi yang disampaikan
itu yang sulit, perlu berbagai macam metode mengajar dan penerapan yang
pas untuk berbagai situasi.
Ada beberapa hal yang seharusnya perlu kita perhatikan
1. Jaga penampilan
Penampilan merupakan kunci pertama dan penilaian pertama seseorang, jika
pada awalnya penampilan guru kusut masai maka pada saat awal itu juga
siswa kurang respek terhadap guru,bayangkan jika waktu pelajaran dimulai
yang masuk ke kelas adalah guru yang berpenampilan acak-acakan bahkan
(maaf) bau badan, maka sudah pasti siswa akan kehilangan selera belajar
dan menyimak materi yang akan disampaikan guru tersebut pada
menitpertama, meski ada pepatah mengatakan "don't judge a book by the
cover", tapi penilaian pertama yang baik akan menumbuhkan ruh positif
bagi siswa untuk mengikuti materi yang disampaikan oleh guru.
2. Siapkan lesson plan (rencana mengajar)
Mempersiapkan lesson plan bukan hanya berupa RPP dan rekan-rekannya
berupa administretif yang sudah tentu merupakan hal wajib yang harus
dimiliki guru, tapi juga persiapan berupa mental, menjaga kestabilan
emosi meski banyak masalah menghadang agar ketika mengajar tidak
memasukan emosi dalam atmosfer belajar dikelas. lesson plan yang matang
akan sangat membantu dalam proses mengajar, termasuk mempersiapkan
jawaban dari kemungkinan pertanyaan yang diajukan siswa, murid akan
semakin "terpesona" jika guru mampu menjawab semua pertanyaan yang
ajukan dan guru akan tetap menjadi seseorang yang seolah tau semua ilmu,
jikapun ada pertanyaan yang tidak terjawab, menghindar dengan cara yang
elegan atau meminta waktu lain waktu untuk menjawabnya tetapi tentu
saja tetap dengan cara yang elegan.
3. Gunakan Bahasa yang difahami mereka (siswa)
Survey membuktikan siswa lebih
antusias jika guru menggunakan bahasa yang biasa mereka gunakan, meski
tetap pada koridor yang menempatkan guru pada posisi pemberi materi dan
siswa sebagai penerima informasi. tidak ada salahnya sesekali
menggunakan bahasa "gaul" yang sedang populer saat itu untuk masuk
kedalam dunia siswa. hal ini akan membuat siswa merasa lebih dekat
terhadap guru. coba bayangkan jika guru mengajar dengan bahasa yang
biasa digunakan untuk berpidato,sudah tentu sebagian siswa akan tertidur
dan sebagian lain akan melamun tidak jelas. dan pasti materi pelajaran
tidak akan terserap dengan baik.
4. Buat situasi jokes yang fresh tidak garing
siswa akan berbetah-betah dikelas (meski pas bel istirahat atau pulang
jauh lebih antusias) jika gurunya humoris, menyelipkan jokes segar pada
materi yang disampaikan agar tidak monoton. yang pasti jangan
mengulang-ulang jokes karena akan membuat siswa ilfill dan kehilangan
suasana humorisnya.
5. Gunakan metode yang tepat dan berfariasi
setiap kelas punya karakteristik berbeda, maka gunakan metode mengajar
yang berbeda pula, begitu pula pada setiap materi pelajaran. setiap
materi akan berbeda metode yang digunakan sebagai contoh mengajar materi
tentang peta akan berbeda metode dengan materi tentang peristiwa
kemerdekaan RI. maka sangat dianjurkan seorang guru untuk terus
berinovasi dalam metode mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar