Pembelajaran Tematik
Pada topik sebelumnya
Pembelajaran Matematika di Sekolah sudah di jelaskan beberapa jenis pembelajaran dan teori-teori belajar, saya coba menyampaikan tentang pembelajaran tematik.
Pembelajaran
Tematik merupakan pembelajaran bermakna bagi siswa. Pembelajaran
tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan
sesuatu. Oleh karena itu, guru harus merancang pengalaman belajar yang
akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar
menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual yang menjadikan proses
pembelajaran lebih efektif.
Kaitan konseptual antar mata pelajaran
yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa memperoleh keutuhan
dan kebulatan pengetahuan, selain itu, dengan penerapan pembelajaran
tematik disekolah dasar akan sangat membantu siswa, hal ini dilihat dari
tahap perkembangan siswa yang, masih melihat segala sesuatu sebagai
satu keutuhan.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa, Tema adalah pokok
pikiran atau gagasan pokok yang emnjadi pembicaraan, Dengan tema
diharapkan akan memberikan keuntungan, diantaranya :
- Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.
- Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama.
- Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
- Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
- Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan maka belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
- Siswa
lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata,
untuk memgembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus
mempelajari mata pelajaran lain.
- Guru dapat menghemat waktu
karena mata pelajaran yang disajikan dapat dipersiapkan sekaligus
diberikan dalam dua atau tiga kali pertemuan, sedangkan selebihnya dapat
digunakan untuk kegiatan remedial dan pengayaan.
Kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematik
Menurut Kunandar (2007) pembelajaran tematik memiliki kelebihan yaitu :
- Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
- Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
- Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
- Mengembangkan keterampilan berfikir anak didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi.
- Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.
- Memiliki sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
- Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik.
Selain
memiliki kelebihan pembelajaran tematik juga memilki kelemahan, adapun
kelemahan pembelajaran tematik terjadi jika dilakukan oleh guru tunggal,
Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran
tema sehingga pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan
tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran.
Dalam pelaksanaan
pembelajaran tematik ada hal-hal yang perlu dilakukan, beberapa hal
yang meliputi tahap perencanaan yang mencakup kegiatan seperti berikut :
A. Pemetaan Kompetensi Dasar Kegiatan
ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh
semua standart kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai
mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Kegiatan yang
dilakukan adalah :
1. Penjabaran standart kompetensi dan kompetensi dasar kedalam indikator
- Dalam
mengembangkan indikator perlu memperhatikan hal-hal berikut :Indikator
dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik.
- Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
- Dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan dapat diamati.
2. Menentukan tema
Dalam
menentukan tema yang bermakna, kita harus memperhatikan dan
mempertimbangkan pemikiran konseptual, pengembangan keterampilan dan
sikap, sumber belajar, hasil belajar yang terukur dan terbukti,
kesinambungan tema, kebutuhan siswa, keseimbangan pemilihan tema, serta
aksi nyata, antara lain :
- Pemikiran konseptual, tema
yang baik tidak hanya memberikan fakta-fakta kepada siswa. Tema yang
baik bisa mengajak siswa untuk menggunakan keterampilan berpikir yang
lebih tinggi.
- Pengembangan keterampilan dan sikap. apakah
tema yang sudah disepakati bisa mengembangkan keterampilan siswa.
Misalnya, keterampilan berfikir, berkomunikasi, sosial, eksplorasi,
mengorganisasi, dan pengembangan diri. Pembentukan sikap juga harus bisa
di akomodasi dalam pilihan tema, seperti sikap menghargai, percaya
diri, kerja sama, komitmen, kreativitas, rasa ingin tahu, berempati,
antusias, mandiri, jujur, menghormati dan toleransi.
- Kesinambungan Tema. Kath
Murdock (1998) dalam bukunya Clasroom Connection-Strategies for
Integrated Learning menjelaskan bahwa tema yang baik bisa mengakomodasi
pengetahuan awal yang dimiliki siswa sebelum belajar tentang sesuatu
yang baru. Pengetahuan awal itu tentu sudah dipelajari siswa sebelumnya.
- Materi Belajar Utama dan Tambahan. Materi
dan sumber pembelajaran tematik biasa kita bagi menjadi dua sumber dan
materi, yaitu utama dan tambahan. Contoh sumber atau materi belajar
utama adalah para ahli atau orang-orang yang mempunyai profesi atau
kompetensi dasar dalam bidang terentu, tempat-tempat yang bisa
dipelajari, suasana belajar didalam kelas, lingkungan, komunitas, dan
kesenian. Sedangkan musik, materi audio visual, literature, progam
computer, dan internet adalah sumber materi pembelajaran tambahan bagi
siswa. Dengan demikian, pemlihan tema harus juga memperhatikan
kesediaan kedua sumber belajar itu.
- Terukur dan Terbukti, Guru
juga perlu memperhatikan hasil pembelajaran apa yang akan siswa capai
dalam pembelajaran tematik. Apa yang bisa siswa kerjakan dalam proses
pembelajaran tematik. Perlu juga menunujukkan bukti-bukti itulah yang
dinilai guru dan dicatat sebagai bukti bagaimana siswa menguasai tema
yang diajarkan. Yang pada akhirnya akan dijadikan bahan evaluasi dan
laporan kepada orang tua siswa.
- Kebutuhan Siswa, dalam
memilih tema, guru perlu memperhatikan kebutuhan siswa. Apakah tema yang
kita pilih bisa menjawab kebutuhan siswa. secara kognitif, Gardner
(2007 ) dalam bukunya Five Minds For The Future menyebutkan bahwa
manusia pada era informasi ini harus dibekali lima cara berfikir, yaitu :
pikiran yang terlatih, terampil, dan disiplin, pikir mensintesis;
pikiran mencipta; pikiran merespek, dan pikiran etis. Apakah tema yang
dipilih sudah bisa membekali siswa dengan lima cara berfikir untuk masa
depan. Kebutuhan siswa yang lain bisa juga dilihat melalui perkembangan
psikologi (imajinasi), perkembangan motorik, dan perkembangan kebahasaan
siswa.
- Keseimbangan Pemilihan Tema. Seperti telah
dijelaskan diatas bahwa pembelajaran yang cocok dengan pembelajaran
terpadu adalah pembelajaran tematik. Dalam satu tahun pembelajaran
biasanya siswa bisa mempelajari 5-6 tema. Para guru hendaknya bisa
memilih tema yang bisa mengakomodasi mata pelajaran bahasa, ilmu sosial,
lingkungan, kesehatan, dan sains saja, tetapi tema-tema lain yang
bervariasi.
- Aksi Nyata. Pembelajaran tematik hendaknya
tidak hanya lengembangkan pengetahuhan dan sikap siswa, namun juga bisa
membimbing siswa untuk melakukan aksi yang bermanfaat. Aksi yang
dilakukan siswa akan memperkaya siswa dengan pengetahuan lain serta
memberikan dampak bagi kehidupan orang lain dan lingkungan dimana siswa
hidup.
3. Identifikasi dan analisis standart kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.
Lakukan
identifikasi dan analisis untuk setiap standar kompetensi, kompetensi
dasar dan indicator yang cocok untuk setiap tema sehingga semua
kompetensi, kompetensi dasar dan indikator terbagi habis.
B. Menetapkan Jaringan TemaBuatlah jaringan tema yaitu menghubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu.
C. Penyusunan SilabusHasil seluruh proses yang dilakukan pada tahap-tahap sebelumya dijadikan dasar dalam penyusunan silabus.
D. Penyusunan Rencana PembelajaranUntuk keperluan pelaksanaan pembelajaran guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
Setelah
tahap persiapan dilakukan, maka selanjutnya akan dipaparkan tahap
pelaksanaan pembalajaran terpadu. Adapun tahap pelaksanaan
pembelajarannya meliputi :
a. Kegiatan Pendahuluan / awalPada
tahap ini dapat dilakukan panggilan terhadap anak tentang tema yang
disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah,
bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan dan menyanyi.
b. Kegiatan intiKegiatan
inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk
pengembangan kemampuan baca, tulis hitung. Penyajian bahan pembelajaran
dialakukan dengan menggunakan strategi / metode yang bervariasi dan
dapat dilakuakn secara klaksikal, kelompok kecil, ataupun perorangan.
c. Kegiatan penutupSifat
dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Beberapa contoh kegiatn
penutup yang dapat dilakukan adalah menyimpulkan atau mengungkapkan
hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan cerita
dari buku, pantomime, pesan-pesan moral, musik / apresiasi musik.
Pengaturan jadwal pelajaran
Untuk
memudahkan administrasi disekolah terutama dalam penjadwalan. Guru
bersama dengan guru mata pelajaran lain ( yang tidak dipadukan ) perlu
bersama-sama menyusun jadwal pelajaran.
Implikasi Pembelajaran TematikDalam implementasi pembelajaran tematik disekolah dasar mempunyai implikasi yang mencakup :
Pembelajaran
tematik memerlukan guru yang kreaktif baik dalam menyiapkan pengalaman
belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata
pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna,
menarik, menyenangkan, dan utuh.
1.Siswa
harus si`p mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya
yang dimungkinkan untuk bekerja, baik secara individual, pasangan
kelompok kecil, maupun klasikal.
2.Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan aktif.
- Implikasi terhadap sarana, prasarana,sumber balajar dan media.
1.Pelaksanaan pembelajaran ini memerlukan berbagai prasarana dan prasarana belajar,
2.Pembelajaran
ini perlu memanfaatkan bebagai sumber balajar, baik yang didesain
secara khusus maupun yang tersedia dilingkungan,
3.Pembeajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran bervariasi dan
4.Pembelajaran
ini masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada atau bila
memungkinkan untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan
ajar terintegrasi.
- Implikasi terhadap pengaturan ruangan.
1.Ruang perlu ditata sesuai tema yang dilaksanakan.
2.Susunan bangku bisa berubah-ubah.
3.Perta didik tidak harus selalu harya duduk dikursi, tetapi dapat duduk ditikar atu dikarpet.
4.Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik didalam maupun diruangan.
5.Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber balajar.
6.Alat, sarana, sumber belajar hendaknya dikelola dengan baik.
- Implikasi terhadap pemilihan metode
Pembelajaran
yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan
menggunakan multi metode, misalnya percobaan, bermain peran, tanya
jawab, demonstrasi, dan bercakap-cakap.